Laman

SELAMAT DATANG DIBLOGKU, JANGAN LUPA BERIKAN KOMENTARMU

Sabtu, 10 Desember 2011

MANUSIA DAN FILSAFAT


A.   MANUSIA
M. Sastrapratedja: manusia adalah makhluk yang histories.Hakekat manusia sendiri adalah suatu sejarah,suatu peristiwa dan bukan semata-mata suatu datum.Maka sesuatu tentang hakekat manusia itu sendiri hanya dapat dilihat dalam perjalanan sejarahnya,dalam sejarah manusia.Pengalaman manusia adalah suatu rangkaian thropological constant (dorongan dan orientasi tetap manusia) dan bukan suatu definisi kodrat manusia.
Enam  thropological constant :
1.      Relasi manusia dengan kejasmanian,alam, dan lingkungan ekologis
2.      Keterlibatan dengan sesama
3.      Keterkaitan dengan struktur sosial dan instutisional
4.      Ketergantungan masyarakat dan kebudayaan pada waktu dan tempat.
5.      Hubungan timbal balik anatara teori dan praksis
6.      Kesadaran religius atau para religius(dalam ”Kata Pengantar”, manusia multi demisional: sebuah renungan filsafat. Editor M.Santropratedja, Jakarta: gramedia.1993)

Ciri-ciri Humanisme massa kini :
·        Dialogis (saling menjadi semakin manusiawi)
·        Universal kritis (dalam imperatif universal harus dilihat kekuatan historis)
·        Memandang manusia bukan hanya dari sisi rasionya melainkan juga kebebasan dan tanggung jawabnya
·        Politik yang humanistik
·        Terbuka pada kebenaran dan pada yang ”Transenden”,apapun namanya,yang memberikan makna terakhir bagi hidup manusia (Pidato pengukuhan)


B.   FILSAFAT

1.               PENGERTIAN FILSAFAT

A.Secara Etimologi
Kata filsafat yang dari bahasa Arab falsasah yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah philosophy, adalah berasal dari bahsa yunani philosophia. Kata philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta ( love ) dan sophia yang berarti kebijaksanaan (  wisdom ) sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan ( love of wisdom ) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Seorang filusuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan. Kata filsafat pertama kali digunakan oleh pythagoras ( 582-496 SM ). Arti filsafat pada saat itu belum begitu jelas, kemudian pengertian filsafat itu diperjelas seperti halnya yang banyak dipakai sekarang ini oleh  para kaum Sophist dan juga oleh Socrates ( 470-399 SM ). ( Lasiyo dan Yuwono, 1985, hlm 1).

B.  Secara Termologi
Filsafatbiasanyadipandangsebagaiindukpengetahuanatauilmupengetahuan yang paraumum. Beberapa tema yang penting yang menjadi pokok pembahasan yang digeluti misalnya seperti tentang siapakah manusia (Sokrates), makna tertinggi keberadaan manusia (Plato), esensi atau hakekat manusia (Descartes).
1.       SOKRATES
Sokrates yang sangat terkenal adalah "kenalilah dirimu sendiri". Manusia adalah makhluk yang terus-menerus mencari dirinya sendiri dan yang setiap saat harus menguji dan mengkaji secara cermat kondisi-kondisi eksistensinya. Sokrates berkata dalam Apologia, "Hidup yang tidak dikaji" adalah hidup yang tidak layak untuk dihidupi. Bagi Sokrates, manusia adalah makhluk yang bila disoroti pertanyaan yang rasional dapat menjawab secara rasional pula. Menurut Sokrates, hakekat manusia tidak ditentukan oleh tambahan-tambahan dari luar, ia semata-mata tergantung pada penilaian diri atau pada nilai yang diberikannya kepada dirinya sendiri. Semua hal yang 'ditambahkan dari luar' kepada manusia adalah kosong dan hampa. Kekayaan, pangkat, kemasyhuran dan bahkan kesehatan atau kepandaian semuanya tidak pokok (adiaphoron). Satu-satunya persoalan adalah kecendrungan sikap terdalam pada hati manusia. Hati nurani merupakan "hal yangtidak dapat memperburuk diri manusia, tidak dapat juga melukainya baik dari luar maupun dari dalam".

2.PLATO (427 - 347 SM)
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran asli.Menurut Plato, manusia adalah ibarat teks yang sulit, maknanya harus diuraikan oleh filsafat. Tapi dalam pengalaman kita sebagai pribadi, teks itu ditulis dengan huruf-huruf yang terlampau kecil sehingga tidak terbaca. Maka sebagai tugas pertama, filsafat harus 'memperbesar' tulisan-tulisan tersebut. Filsafat hanya dapat mengajukan teori yang memadai tentang manusia apabila sampai pada teori tentang negara. Dalam teori tentang negara, sifat-sifat manusia ditulis dengan huruf-huruf besar. Dalam teori tentang negara, arti 'teks' yang semula tersembunyi seketika muncul, dan apa yang semula kabur dan ruwet menjadi jelas dan dapat dibaca. Namun negara bukanlah segala-galanya, serta negara tidak mencerminkan dan tidak menyerap seluruh aktivitas manusia, meskipun kegiatan manusia dalam perkembangan sejarahnya berhubungan erat dengan bertumbuhnya negara. Plato bertitik tolak dari manusia yang harmonis serta adil dan dalam hal itu ia menggunakan pembagian jiwa atas 3 fungsi, yaitu:
Epithymia (suatu bagian keinginan dalam jiwa), Thymos (suatu bagian energik dalam jiwa ),Logos(suatu bagian rasional dalam jiwa dan sebagai puncak dan pelingkup).

3.ARISTOTELES
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan setetika, ( filsafat keindahan).

4.RENE DESCARTES
Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikan.Filsafat Rasionalismenya membawa dampak terhadap pandangan tentang manusia. Ada dua bentuk realitas yang berbeda, dua "substansi". Yang pertama adalah gagasan (res cogitan), atau "pikiran", dan yang kedua adalah perluasan (res extensa).

5.Ir. POEDJAWIJATNA
Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka. (Lasiyo dan Yuwono, 1985, hlm 11).

6.  IMMANUEL KANT
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan, yang di dalamnya tercakup masalah epistemologi (filsafat pengetahuan) yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui.

2.  ASAL FILSAFAT
            Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk ”berfilsafat” yaitu :
a.          Keheranan
Banyak filusuf menunjukan rasa heran (dalam bahasa Yunani thaumasia) sebagai asal filsafat. Plato misalnya mengatakan ”Mata kita memberi pengamatan bintang-bintang, matahari, dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan untuk menyelidiki. Dari penyelidikan ini berasal dari filsafat”.
b.         Keasingan
Filusuf-filusuf  lain, sepertiAugustinus (254 - 430 M) dan Rene Descartes (1596-1650 M) menunjukankeasingansebagaisumberutamapemikiran.Manusiaheran, tetapikemudianiaragu – ragu.Apakahiatidakditipuolehpancaindranyakalauiaheran? Apakahkitahanyamelihat yang inginkitalihat?Dimanadapatditemukankepastian?Karenaduniaiapenuhdenganberbagaipendapat, kenyakinan, daninterprestasi.
c.          Kesadaran Akan Keterbatasan
Manusiamulaiberfilsafatjikaiamenyadaribahwadirinyasangatkecildanlemahterutamabiladibandingkandenganalamsekelilingnya. Manusiamerasabahwaiasangatterbatasdanterikatterutamapadawaktumengalamipenderitaanataukegagalan. Dengankesadaranakanketerbatasandirinyamanusiamulaiberfilsafat. Iamulaimemikirkanbahwa di luarmanusia yang terbataspastiadasesuatu yang tidakterbatas (Harry Hamersma, 1998, hlm 11).
           
3.  PEMBAGIAN ( CABANG-CABANG ) FILSAFAT
Setelahmerujukdaribeberapaahli yang menbagifilsafatmenjadibeberapacabang,makadapatditentukancabang-cabangfilsafat yang utama :
A) Logika
Cabangfilsafat yang menyelidikilurustidaknyapemikirankita.Lapangandalamlogikaadalahasas-asas yang menentukanpemikiran yang lurus, tepat, dansehat.Denganmempelajarilogikadiharapkandapatmenerapkanasasbernalarsehinggadapatmenarikkesimpulandengantepat.
B)  Epistemologi
Bagianfilsafat yang membicarakantentangterjadinyapengetahuan, sumberpengetahuan, asalmulapengetahuan, batas-batas, sifat, metodedankesahihhanpengetahuan.Denganmempelajari epistemology danfilsafatilmudiharapkandapatmembedakanantarapengetahuandanilmusertamengetahuidanmenggunakanmetode yang tepatdalammemperolehsuatuilmudanmengetahuikebenarannyaditinjaudariisinya.
C) Etika
Cabangfilsafat yang membicarakantingkahlakuatauperbuatanmanusiadalamhubungannyadenganbaikdanburuk.Denganbelajaretikadiharapkandapatmembedakanistilah yang seringmunculsepertietika, norma, dan moral.
D) Estetika
Cabangfilsafat yang membicarakantentangkeindahan.Objekestetikaadalahpengalamanakankeindahan.Denganbelajarestetikadiharapkandapatmembedakanantarestetikafilsafatidan estetika ilmiah, berbagaiteori-teorikeindahan, pengertianseni, penggolonganseni, nilaiseni, aliranseni, danteoripenciptaandalamseni.
F)Metafisika
Cabangfilsafat yang membicarakantentang yang ada.Metafisikamembicarakansesuatu di sebalik yang tampak.Denganbelajarmetafisiska, orang justruakanmengenalTuhannya. Persoalanmetafisisdibedakanmenjaditiga, yaituontologi (apa yang dimaksuddengan ada keberadaanataueksistensiitu? ), persoalankosmologi (asalmula, perkembangandanstrukturataususunanalam, misalnyajenisketeraturanalam? dll), persoalanantropologi (apa yang dimaksudmanusia? Bagaimanahubunganbadandanjiwa? dll ).

4.  KEGUNAAN FILSAFAT
Padaumumnyadenganbelajarfilsafatsemakinmenjadikan orang mampuuntukmenanganiberbagaipertanyaanmendasarmanusia.Filsafatmembantuuntukmendalamiberbagaipertanyaanasasimanusiatentangmaknarealitadanlingkuptanggungjawabnya.Kemampuanitudipelajaridariduajalursecarasistematikdansecarahistoris.
·              Secarasistematikartinyafilsafatmenawarkanberbagaimetodemutakhiruntukmenanganimasalah-masalahmendalammanusia, tentanghakikatkebenarandanpengetahuan, baikbiasamaupunilmiah.
·              Secarahistoris/sejarahfilsafat, menurutFranz MagnisSuseno ( 1991 ) :
1. Suatupengertianmendalamtentangmanusiadandunia.
2.   Kemampuanuntukmenganalisissecaraterbukadankritisberbagaiargumentasi.
3.   Pendasaranmetodisdanwawasanlebihmendalamdankritisdalammenjalanistudi-studi di ilmu-ilmukhusus,termasukteologi( pengetahuanketuhanan).

Secarakhususdalamlingkungan social budaya Indonesia:
a.          Membantuuntukmengambilsikap yang terbukadankritisdalammenghadapitantanganmodernisasi.
b.         Menggalikembalikekayaankebudayaan, tradisi, danfilsafat Indonesia.
c.          Kritik ideology membangunkesanggupanuntukmendeteksiketidakadilansosial.
d.         Partisipasidalamduniaintelektual.
e.          Menyediakandasardansarana dialog antara agama di Indonesia dalammembangunkehidupanadildanmakmurberdasarkanpancasila.

A) KESIMPULAN
M. Sastrapratedja: manusia adalah makhluk yang histories.
Secara Etimologi :
Kata filsafat yang dari bahasa Arab falsasah, bahasa inggris philosophy, adalah berasal dari bahsa yunani philosophia. Kata philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom).
Secara Termologi :
Secara Termologi banyak para filusuf (Socrates, Plato, Aristoteles, dll) menafsirkan apa itu filsafat, dan keseluuruhan hampir memiliki makna yang sama yaitu pemikiran akan sesuatu ( pengetahuan ) secara mendalam.

Cabang-cabang filsafat yang utama merujuk para filusuf: logika, epistemologi, etika, estetika, metafisika.

Kegunaan filsafat agar manusia lebih sensitif mengenai segala sesuatu yang belum pernah dipikirkan sebelumnya.

B)     DAFTAR PUSTAKA
1.      Gettech.tripod.com/ARSIP/filsafat.htm
2.      A.Setiyowibowo (ed). ManusiaTeka-Teki yang MencariSolusi. 2009. Yogyakarta: PenerbitKanisius.
3.      Surajiyo.2007.FilsafatIlmu&Perkembangannya di Indonesia SuatuPengantar. Jakarta: BumiAksara.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar