Laman

SELAMAT DATANG DIBLOGKU, JANGAN LUPA BERIKAN KOMENTARMU

Selasa, 08 Januari 2013

Ringkasan Materi sosiologi kelas XI tentang Mobilitas sosial

SEMESTER 1
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Memahami proses mobilitas sosial
1.  Mendeskripsikan proses mobilitas sosial di dalam suatu masyarakat
2.   Menjelaskan bentuk – bentuk mobilitas sosial
3. Memaparkan faktor – faktor pendorong mobilitas sosial
4.     Mendeskripsikan konsekuensi dari mobilitas sosial

A.    Pengertian Mobilitas
Kata mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak gerak. Menurut Ransford, mobilitas sosial adalah gerak naik – turun dari individu atau kelompok dalam suatu heararki sosial(Jeffries dan Ransford, 1980:491). Berbeda dengan Rasford, Kimball Young dan Raymond W. Mark mengartikan mobilitas sosial atau gerakan sosial sebagai suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola – pola tertentu yang mengatur orgainsasi suatu kelompok sosial. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial merupakan  perpindahan status dalam  stratifikasi sosial atau pelapisan sosial di masyarakat.

Kamis, 10 Mei 2012

Freedom Writers

Analisis dari sudut pandang sosiologi di dalam film ini bagaimana seorang guru membuat suatu perubahan di dalam seorang individu yang pada awalnya tidak sesuai dengan nilai – nilai dan norma yang di harapkan di dalam lingkungannya. Di dalam film ini bagaimana lingkungan mempengaruhi seorang individu dan bagaimana individu mempengaruhi lingkungannya, yang dimana para murid melakukan suatu perbuatan penyimpangan di dorong oleh factor lingkungan yang memaksa dan mengajarakankan untuk seperti itu. Hubungan antara individu dengan lingkungan tidak hanya berlangsung searah. Tidak hanya lingkungan saja yang memiliki pengaruh terhadap individu, tetapi antara individu dengan lingkungan terdapat hubungan yang saling timbal balik. Jadi lingkungan dapat berpengaruh pada individu dan individu juga dapat berpengaruh pada lingkungannya.

Selasa, 17 Januari 2012

Budaya Suku Batak

SEJARAH
Kerajaan
Batak didirikan oleh seorang Raja dalam negeri Toba sila-silahi (silalahi) lua’ Baligi (Luat Balige), kampung Parsoluhan, suku Pohan. Raja yang bersangkutan adalah Raja Kesaktian yang bernama Alang Pardoksi (Pardosi). Masa kejayaan kerajaan Batak dipimpin oleh raja yang bernama. Sultan Maharaja Bongsu pada tahun 1054 Hijriyah berhasil memakmurkan negerinya dengan berbagai kebijakan politiknya.

Jumat, 13 Januari 2012

EMILE DURKHEIM


FAKTA SOSIAL DAN ANALISIS SOSIOLOGIS

A.    Biografi Singkat Karir Intelektual Emile Durkheim
Emile Durkheim lahir tahun 1858 di Epinal, suatu perkampungan kecil orang Yahudi di Bagian timur Prancis yang agak terpencil dari masyarakat luas. Masalah-masalah dasar tentang moralitas dan usaha meningkatkan moralitas masyarakat merupakan perhatian pokok selama hidupnya. Pada usia 21 tahun, Durkheim diterima di Ecole Normale Superieure. Dua kali sebelumnya dia gagal dalam ujian masuk yang sangat kompetitif, walaupun sebelumnya dia sangat cemerlang dalam studinya. Di masa mudanya, Durkheim menginginkan satu dasar yang lebih teliti dalam ilmu yang dia rasa dapat membantu memberikan satu landasan bagi rekonstruksi moral masyarakat. Sesudah menamatkan pendidikannya, Durkheim mulai mengajar. Selama lima tahun ia mengajar dalam satu sekolah menengah atas (lycees) di daerah Paris.

Rabu, 11 Januari 2012

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DESA ADAT PENGLIPURAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN BANGLI, BALI


1.      Latar belakang sejarah Desa Adat Penglipuran
Desa Adat Penglipuran merupakan satu kawasan pedesaan yang memiliki tatanan spesifik dari struktur desa tradisional, sehingga mampu menampilkan wajah pedesaan yang asri. Penataan fisik dari struktur desa tersebut tidak terlepas dari budaya masyarakatnya yang sudah berlaku turun temurun. Sehingga dengan demikian Desa Adat Penglipuran merupakan obyek wisata budaya. Keasrian Desa Adat Penglipuran dapat dirasakan mulai dari memasuki kawasan pradesa dengan hijau rerumputan pada pinggiran jalan dan pagar tanaman menepi sepanjang jalan, menambah kesejukan pada daerah prosesi desa.
Pada areal catus pata setelah prosesi tersebut, merupakan areal tapal batas memasuki Desa Adat Penglipuran. Balai wantilan dan fasilitas kemasyarakatan serta ruang terbuka pertamanan, merupakan daerah selamat datang (Welcome Area). Sampai pada batas, seperti memarkir kendaraan, memutar dan sebagainya. Areal berikutnya adalah areal tatanan pola desa, yang diawali dengan gradasi ke fisik desa secara linier ke arah kanan dan kiri.