Dalam Undang- Undang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 Pasal 2, guru dikatakan sebagai tenaga profesional yang mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Adapun peran guru ialah mengatur kegiatan belajar siswa, memanfaatkan lingkungan baik ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, dan memberikan stimulus, bimbingan, pengarahan, serta dorongan kepada siswa. Selain itu guru dapat berfungsi sebagai pembuat keputusan yang berhubungan dengan perencanaan, implementasi atau pelaksanaan dan penilaian (evaluasi) atau pengendalian.
Laman
Selasa, 27 Desember 2011
Kamis, 22 Desember 2011
PERAN PASAR BERINGHARJO SEBAGAI PASAR WISATA KOTA YOGYAKARTA
Yogyakarta merupakan salah satu tujuan wisata di Indonesia. Selain dikenal sebagai Kota pelajar juga dikenal sebagai salah tempat wisata dengan berbagai keunikan yang menjadi daya tarik para wisatawan dari berbagai daerah baik lokal maupun mancanegara.
Salah satu tempat pariwisata yang cukup banyak diminati pengunjung luar daerah Yogyakarta adalah Pasar Beringharjo. Keunikan dari tempat ini adalah Pasar Beringharjo merupakan pusat kegiatan ekonomi masyarakat Yogyakarta selama ratusan tahun dan keberadaannya mempunyai makna filosofis yang membuatnya ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Pasar Beringharjo berada di Jl. A. Yani No. 16. Pasar ini merupakan pasar tertua di kota Yogyakarta yang masih hidup hingga kini. Sekalipun pasar tradisional namun bagi masyarakat Yogja, pasar ini tidak mungkin akan tergusur oleh kehadiran banyak mall yang kini bermunculan di Yogja. Keberadaannya justru semakin menegaskan kekhasan kota Yogja sebagai kota yang klasik, romantis namun tidak ketinggalan zaman. Pasar ini memiliki sejarah yang cukup panjang di dalam perkembangan kota Yogyakarta sendiri. Pasar Beringharjo menyediakan batik, sepatu dan tas, sembako, bahan dasar jamu tradisional maupun barang antik. Alasan banyak orang suka berbelanja disini cukup sederhana, yakni bisa tawar-menawar sesuka hati. Selain itu pasar ini juga sangat terkenal sebagai pusatnya berbagai macam jajanan pasar khas jogja yang rasanya tidak kalah lezat dengan panganan modern. Tak Cuma lezat, makanan tradisional ini pun dikemas dengan cara tradisional dan harganya pun murah. Di depan bagian pasar, kita dapat menemukan kue kipo makanan khas kota gede yang terbuat dari tepung ketan, pecel urap yang dipincuk dengan daun pisang, mendut dan mega mendhung, wajik dan sagon, sate manis, gado-gado, krasikan, klepon, ketan bakar, buntil, ada juga lemoro yakni panganan yang terbuat dari beras ketan dan diisi daging yang dicacah hampir mirip dengan lemper yang juga dibungkus dengan daun pisang dan dikukus. Di Pasar Beringharjo juga ada es cendol, es pisang hijau ataupun es kelapa muda ( Suryo sukendro, 2009 ).
Selasa, 20 Desember 2011
NORMA DAN LEMBAGA SOSIAL
A. Pengertian Norma
Supaya hubungan antarmanusia di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana yang diharapkan, maka dalam masyarakat dibuatlah norma-norma masyarakat. Norma-norma tersebut mulanya terbuat secara tidak sengaja, namun lama-kelamaan norma-norma tersebut dibuat secara sadar. Norma-norma yang merupakan pedoman perilaku itu sebenarnya bersumber dari nilai-nilai yang ada dalam masyarakat itu sendiri.
Alvin L. Betrand mendefinisikan norma sebagai suatu standar tingkah laku yang terdapat di dalam masyarakat. Ia mengatakan bahwa norma sebagai suatu bagian dari kebudayaan non materi, norma-norma tersebut menyatakan konsepsi-konsepsi teridealisasai dari tingkah laku yang sebenarnya dipandang sebagai suatu aspek dari suatu organisasai sosial.
Emile Durkheim norma-norma sosial itu adalah sesuatu yang berada di luar individu. Norma sosial membatasi dan mengendalikan tingkah laku mereka.
Secara umum, norma merupakan suatu standar hidup atau patokan yang membatasi tingkah laku masyarakat untuk mencapai suatu keteraturan yang disertai dengan tekanan sosial terhadap setiap anggota masyarakat untuk manjalankannya dan sanksi bagi yang malanggarnya.
Minggu, 18 Desember 2011
SISTEM SOSIAL INDONESIA SEBAGAI STRUKTUR DAN PROSES SOSIAL
1. STRUKTUR SOSIAL
A. Definisi Struktur Sosial
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial.
Struktur sosial disebut juga sudut struktural, yaitu jalinan antar unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaedah-kaedah atau norma-norma sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial serta lapisan- lapisan sosial.
Menurut beberapa ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan social.
Menurut beberapa ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan social.
Talcott Parsons: struktur sosial adalah keterkaitan antar manusia yang satu dengan yang lainnya.
Sabtu, 17 Desember 2011
KEBUDAYAAN
A. Ruang Lingkup dan Pengertian Kebudayaan
Manusia dengan kemampuan akal atau budinya telah mengembangkan berbagai macam sistem tindakan demi keperluan hidupnya. Namun demikian berbagai sistem tindakan tadi harus dibiasakan dengan belajar sejak ia lahir selama hidupnya, sampai ia mati. Hal itu karena kemampuan untuk melaksanakan semua sistem tindakan itu tidak terkandung dalam gen-nya, jadi tidak dibawa olehnya besama lahirnya.
Dalam ilmu antropologi yang telah menjadikan berbagai cara hidup manusia dengan berbagai macam sistem tindakan tadi sebagai objek penelitian dan analisanya, aspek belajar itu merupakan aspek yang sangat penting.
Menurut ilmu antropologi,” Kebudayaan” adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal itu berarti hampir sebagian besar dari tindakan manusia adalah kebudayaan.
Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “buddhayah” yaitu jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
Jumat, 16 Desember 2011
PRASANGKA, DISKRIMINASI, dan INTEGRASI MASYARAKAT
Ø Prasangka
Prasangka atau prejudice berasal dari kata latin prejudicium,yang pengertiannya sekarang mengalami perkembangan sebagai berikut:
- Semula diartikan sebagai suatu preseden, artinya keputusan diambil atas dasar pengalaman yang lalu.
- Dalam bahasa inggris mengandung arti pengambilan keputusan tanpa penelitian dan pertimbangan yang cermat, tergesa-gesa atau tidak matang.
- Untuk mengatakan prasangka dipersyaratkan pelibatan unsur emosional(suka-tidak suka)dalam keputusan yang telah diambil tersebut.
Ø Diskriminasi
Diskriminasi dapat diartikan sebagai sebuah perlakuan terhadap individu secara berbeda dengan berdasarkan pada gender, ras, agama, umur, atau karakteristik yang lain. Diskriminasi merupakan perilaku prejudice yang dilakukan secara nyata.
Ø Integrasi masyarakat
Integrasi masyarakat dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga, dan masyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan berupa adanya konsensus nilai-nilai yang sama-sama dijunjung tinggi. Dalam hal ini terjadi akomodasi, asimilasi dan berkurangnya prasangka-prasangka diantara anggota masyarakat secara keseluruhan.
Rabu, 14 Desember 2011
STRATIFIKASI SOSIAL DAN MOBILITAS SOSIAL
Sratifikasi sosial
A. Pengertian Stratifikasi (pelapisan) Sosial
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarkat ke dalam kelas-kelas secara hierarkis (bertingkat). Ada beberapa pendapat tentang stratifikasi sosial : Menurut Max Weber, stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarki menurut dimensi kekuasaan privelese dan prestise. Sedangkan James C. Scot, mengatakan bahwa sistem pelapisan sosial akan melahirkan mitos atau rasionalnya sendiri untuk menerangkan apa sebabnya orang tertentu harus di anggap lebih tinggi kedudukannya dari orang lain.
B. Proses Terjadinya Stratfikasi (lapisan) Sosial
Sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu. Pembentuk sistem lapisan tersebut ialah kepandaian, tingkat umur (yang senior), dan mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu. Akan tetapi, ada pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Hal itu biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi-organisasi formal seperti pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata atau perkumpulan.
Senin, 12 Desember 2011
POLITIK MULTIKULTURALISME
A. Multikulturalisme
Akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan. Secara etimologis,multikulturalisme dibentuk dari kata multi yang artinya banyak atau beragam, kultural yang berarti budaya atau kebudayaan dan isme yang berarti aliran atau paham.Secara hakiki dalam kata tersebut terkandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaannya masing-masing yang unik.
Multikulturalisme adalah paradigma yang menganggap adanya kesetaraan antar ekspresi budaya yang plural, selain itu multikulturalisme adalah sebuah filosofi terkadang ditafsirkan sebagai ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern.
Menurut Parsudi Suparlan (2002) akar kata dari multikulturalisme adalah kebudayaan, yaitu kebudayaan yang dilihat dari fungsinya sebagai pedoman bagi kehidupan manusia. Menurut Prof Dr. Bakdi Soemanto, multikulturalisme adalah pandangan saling menghargai dan menghormati dalam perbedaan dan bukan sekadar toleransi.
Konsep multikulturalisme tidaklah dapat disamakan dengan konsep keanekaragaman secara suku bangsa atau kebudayaan suku bangsa yang menjadi ciri masyarakat majemuk, karena multikulturalisme menekankan keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan. Multikulturalisme mengajarkan kepada kita bagaimana perbedaan yang ada tidak menjadi suatu hal yang dapat menyebabkan perpecahan atau konflik.Mengutip S. Sapta atmaja dari buku Multiculturalisme Educations: A Teacher Guide To Linking Context, Process And Content karya Hilda Hernandes, bahwa multikulturalisme adalah bertujuan untuk kerjasama, kesederajatan dan mengapresiasi dalam dunia yang kian kompleks dan tidak monokultur lagi.
Minggu, 11 Desember 2011
Deskripsi Mengenai Hak Perorangan dan Hak Kolektif
A. 1. Pengertian Hak
Pengertian Hak Ketika lahir, manusia secara hakiki telah mempunyai hak dan kewajiban. Tiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda, tergantung pada misalnya, jabatan atau kedudukan dalam masyarakat. K. Bertens dalam bukunya yang berjudul Etika memaparkan bahwa dalam pemikiran Romawi Kuno, kata hak yang berarti hak hanya menunjukkan hukum dalam arti objektif. Artinya adalah hak dilihat sebagai keseluruhan undang-undang, aturan-aturan dan lembaga-lembaga yang mengatur kehidupan masyarakat demi kepentingan umum. Pada akhir Abad Pertengahan hak dalam arti subjektif, bukan benda yang dimiliki seseorang, yaitu kesanggupan seseorang untuk sesuka hati menguasai sesuatu atau melakukan sesuatu(right, bukan law). Akhirnya hak pada saat itu merupakan hak yang subjektif merupakan pantulan dari hukum dalam arti objektif. Hak dan kewajiban mempunyai hubungan yang sangat. Kewajiban dibagi atas dua macam, yaitu kewajiban sempurna yang selalu berkaitan dengan hak orang lain dan kewajiban tidak sempurna yang tidak terkait dengan hak orang lain. Kewajiban sempurna mempunyai dasar keadilan, sedangkan kewajiban tidak sempurna berdasarkan moral.
Jadi hak adalah tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat.
SISTEM NILAI BUDAYA
A. SISTEM
Sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.
Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli :
1. L. James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2. John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
3. C.W. Churchman.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
4. J.C. Hinggins
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli :
1. L. James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2. John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
3. C.W. Churchman.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
4. J.C. Hinggins
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
Sabtu, 10 Desember 2011
MANUSIA DAN FILSAFAT
A. MANUSIA
M. Sastrapratedja: manusia adalah makhluk yang histories.Hakekat manusia sendiri adalah suatu sejarah,suatu peristiwa dan bukan semata-mata suatu datum.Maka sesuatu tentang hakekat manusia itu sendiri hanya dapat dilihat dalam perjalanan sejarahnya,dalam sejarah manusia.Pengalaman manusia adalah suatu rangkaian thropological constant (dorongan dan orientasi tetap manusia) dan bukan suatu definisi kodrat manusia.
Enam thropological constant :
1. Relasi manusia dengan kejasmanian,alam, dan lingkungan ekologis
2. Keterlibatan dengan sesama
3. Keterkaitan dengan struktur sosial dan instutisional
4. Ketergantungan masyarakat dan kebudayaan pada waktu dan tempat.
5. Hubungan timbal balik anatara teori dan praksis
6. Kesadaran religius atau para religius(dalam ”Kata Pengantar”, manusia multi demisional: sebuah renungan filsafat. Editor M.Santropratedja, Jakarta: gramedia.1993)
Ciri-ciri Humanisme massa kini :
· Dialogis (saling menjadi semakin manusiawi)
· Universal kritis (dalam imperatif universal harus dilihat kekuatan historis)
· Memandang manusia bukan hanya dari sisi rasionya melainkan juga kebebasan dan tanggung jawabnya
· Politik yang humanistik
· Terbuka pada kebenaran dan pada yang ”Transenden”,apapun namanya,yang memberikan makna terakhir bagi hidup manusia (Pidato pengukuhan)
Jumat, 09 Desember 2011
Manusia dan Politik
Definisi Manusia Secara biologis, Manusia diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens , sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Manusia secara kerohanian merupakan mereka yang menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau
Dalam sebuah mitos, Manusia seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, Manusia dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka di masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, serta berdasarkan kemampuan mereka membentuk sebuah kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup.
Dalam Pandangan Agama Islam, Manusia didefinisikan sebagai makhluk, mukalaf, mukaram,
mukhaiyar, dan mujzak. Manusia merupakan makhluk yang memiliki nilai-nilai fitri dan sifat insaniah, seperti dha’if ‘lemah’ (an-Nisaa’: 28), jahula ‘bodoh’ (al-Ahzab:72), faqir ‘ketergantungan atau memerlukan’ (Faathir: 15), kafuuro ‘sangat mengingkari nikmat’ (al-Israa’: 67), syukur (al-Insaan:3), serta fujur dan taqwa (asy-Syams)
Dalam sebuah mitos, Manusia seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, Manusia dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka di masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, serta berdasarkan kemampuan mereka membentuk sebuah kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup.
Dalam Pandangan Agama Islam, Manusia didefinisikan sebagai makhluk, mukalaf, mukaram,
mukhaiyar, dan mujzak. Manusia merupakan makhluk yang memiliki nilai-nilai fitri dan sifat insaniah, seperti dha’if ‘lemah’ (an-Nisaa’: 28), jahula ‘bodoh’ (al-Ahzab:72), faqir ‘ketergantungan atau memerlukan’ (Faathir: 15), kafuuro ‘sangat mengingkari nikmat’ (al-Israa’: 67), syukur (al-Insaan:3), serta fujur dan taqwa (asy-Syams)
Rabu, 07 Desember 2011
PROSES INTEGRASI MASYARAKAT MAJEMUK
Kata “integrasi” berasal dari kata “integration” yang berarti keseluruhan atau kesempurnaan. Maurice Duverger mendefinisikan integrasi sebagai dibangunnya interdependensi (kesalingketergantungan) yang lebih rapat antara bagian – bagian dari organisme hidup atau antara anggota – anggota di dalam masyarakat. Jadi, di dalam integrasi terjadi penyatuan atau mempersatukan hubungan anggota masyarakat yang dianggap harmonis.
Integrasi sangat penting, tetapi keanekaragaman juga membanggakan kita. Masyarakat beraneka ragam (multikultural) memiliki beragam keinginan yang berbeda sehingga sukar mempersatukan semua potensi yang dimiliki untuk mencapai hasil pembangunan yang maksimal. Oleh sebab itu, diperlukan upaya yang sungguh – sungguh untuk menyatukan perbedaan – perbedaan itu. Mengintegrasikan kelompok – kelompok masyarakat bukan berarti menghilangkan keanekaragaman itu, bahkan idealnya integrasi adalah penyatuan bangsa Indonesia yang tetap menjaga keanekaragaman fisik dan sosial budaya sebagai bagian dari kekayaan bangsa Indonesia.
Selasa, 06 Desember 2011
ARBITRASE
BAB II
PENGERTIAN
Secara harfiah, perkataan arbitrase adalah berasal dari kata arbitrare (Latin) yang berarti kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu menurut kebijaksanaan. Definisi secara terminologi dikemukakan berbeda-beda oleh para sarjana saat ini walaupun pada akhirnya mempunyai inti makna yang sama.
A. Menurut Para Ahli
1. Prof Subekti, SH
Penyelesaian atau pemutusan sengketa oleh seorang hakim atau para hakim berdasarkan persetujuan bahwa para pihak akan tunduk pada atau menaati keputusan yang diberikan oleh hakim yang mereka pilih.
2. H. Priyatna Abdurrasyid
Suatu proses pemeriksaan suatu sengketa yang dilakukan secara yudisial seperti oleh para pihak yang bersengketa, dan pemecahannya akan didasarkan kepada bukti-bukti yang diajukan oleh para pihak.
3. H.M.N. Purwosutjipto
Sebagai suatu peradilan perdamaian, di mana para pihak bersepakat agar perselisihan mereka tentang hak pribadi yang dapat mereka kuasai sepenuhnya diperiksa dan diadili oleh hakim yang tidak memihak yang ditunjuk oleh para pihak sendiri dan putusannya mengikat bagi keduabelah pihak.
4. Frank Elkoury dan Edna Elkoury
Suatu proses yang mudah atau simple yang dipilih oleh para pihak secara sukarela yang ingin agar perkaranya diputus oleh juru pisah yang netral sesuai dengan pilihan mereka di mana keputusan berdasarkan dalil-dalil dalam perkara tersebut. Para pihak setuju sejak semula untuk menerima putusan tersebut secara final dan mengikat.
5. UU No. 30 tahun 1999
Cara penyelesaian sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa.
MULTIKULTURALISME DAN PLURALISME
1. DEFINISI MASYARAKAT
Selo Soemardjan mengatakan bahwa masyarakat adalah keompok manusia yang mendiami lingkungan tertentu dan menghasilkan kebudayaan. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan antar individu akan menciptakan suatu kreasi, sepassif apapun hubungan itu maka itulah yang disebut dengan kebudayaan yang berbeda dan perilaku masyarakat yang berbeda.
Karl Mark seorang cendekiawan yang meletakkan dasar-dasar kapitalis berpendapat bahwa masyarakat merupakan struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antar kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan setiap antar individu dalam suatu kelompok manusia itu menghasilkan apa yang disebut dengan ekonomi atau hubungan jual beli yang tentu akan menghasilkan keuntungan. Maka didalam sebuah masyarakat akan terjalin sebuah ketegangan antaar kelompok atau antarindividu untuk saling mengembangkan diri. Karena dimanapun masyarakat itu tinggal, orang yang paling kaya atau secara ekonomi mapan yang akan memonopoli keadaan. Inilah dasar-dasar kapitalis yang digagas Karl Mark.
Emaile Dukheim berpendapat bahwa masyarakat merupakan suatu kenyataan obyektif pribadi-prbadi yang merupakan anggotanya.Mungkin definisi ini lebih sederhana uuntuk dimengerti karena setiap kelompok manusia bisa disbut masyarakat karena didalamnya sudah pasti terjalin hubungan, baik sosial, ekonomi, budaya, dan lain sebagainya.
Bela Negara
A. Bela Negara
Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan uud 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. pembelaan negara bukan semata-mata tugas tni, tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertanankan Negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu dinas militer dari masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali untuk kasus khusus seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekratan selama masa perang.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan. Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya Tentara Teritorial Britania Raya Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National Guard
Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel, wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional,
Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadang disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok atau unit personil militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan negara.
Minggu, 04 Desember 2011
Memudarnya makna lagu Indonesia Raya
A. Arti Nasionalisme
Pengertian nasionalisme dalam arti sempit yaitu perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya yang berlebih-lebihan dan memandang rendah terhadap bangsa lain (sering disamakan dengan chauvinisme).
Sedangkan dalam arti luas yaitu perasaan bangsa atau bangga terhadap tanah air dan bangsanya yang tinggi, tetapi tidak memandang rendah bangsa lain.
Secara etimologis, kata nation berakar dari kata Bahasa Latin natio. Kata natio sendiri memiliki akar kata nasci, yang dalam penggunaan klasiknya cendrung memiliki makna negatif (peyoratif). Ini karena kata nasci digunakan masyarakat Romawi Kuno untuk menyebut ras, suku, atau keturunan dari orang yang dianggap kasar atau yang tidak tahu adat menurut standar atau patokan moralitas Romawi.Kata natio dari Bahasa Latin ini kemudian diadopsi oleh bahasa-bahasa turunan Latin seperti Perancis yang menerjemahkannya sebagai nation, yang artinya bangsa atau tanah air. Juga Bahasa Italia yang memakai kata nascere yang artinya “tanah kelahiran”. Bahasa Inggris pun menggunakan kata nation untuk menyebut “sekelompok orang yang dikenal atau diidentifikasi sebagai entitas berdasarkan aspek sejarah, bahasa, atau etnis yang dimiliki oleh mereka” (The Grolier International Dictionary: 1992).
Kata Nasionalisme dalam istilah bahasa Indonesia mengacu pada tiga istilah yakni nation, race dan volk. Nation berarti sejumlah orang/rakyat yang bersatu karena persamaan cita-cita serta kerinduan untuk bernegara sendiri. Race berarti orang-orang yang berketurunan sama (Yahudi, Arab, Asia, Melayu, dan sebagainya).Volk berarti sekelompok orang yang secara sosio kultural sama.
STRUKTUR SOSIAL DI DESA SERING
Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan yang berada di pinggir sungai Kampar Provinsi Riau. Pada mulanya desa tersebut hanyalah hutan belantara yang tidak ada kehidupan manusia. Namun pada perkembangannya telah menjadi desa yang banyak penduduknya, bukan hanya dari masyarakat melayu saja, tetapi sudah terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang ada di Indonesia. Hal ini di sebabkan oleh hutan yang masih lebat dan hasil sungai yang banyak ikannya, serta tanahnya yang tergolong subur. Apa lagi di sana terdapatnya berbagai perusahaan besar yang mengelolah hasil alamnya.
Sabtu, 03 Desember 2011
Nafza Sebagai Masalah Sosial
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aset terpenting dalam pembangunan masyarakat menuju kesejahteraan adalah sumber daya manusia. Bahwa dalam pendekatan untuk peningkatan taraf hidup masyarakat, faktor manusia tidak diperlakukan sebagai objek atau faktor produksi yang pasif, akan tetapi sebagai subjek dan aktor yang aktif menentukan keseluruhan proses pembangunan tersebut. Partisipasi yang nyata dan aktif seluruh warga masyarakat dalam keseluruhan tahap dan prosesnya menjadi poin utama pendayagunaan sumber-sumber daya yang ada dalam rangka pemenuhan kebutuhan guna peningkatan taraf hidup masyarakat.
Nilai strategis sumber daya manusia tidak semata-mata terletak pada segi jumlah atau kuantitas, melainkan juga kuantitas. Sehubungan dengan hal itu, sebagai sumber daya manusia, warga masyarakat penyandang masalah penyalahgunaan dan kecanduan narkotika tidak dapat diharapkan tampil dalam kapasitas yang maksimal. Penurunan kemampuan fisik, kesadaran, maupun mental menjadi alasan terbesar ketidak-maksimalan kapasitas para penyalahguna dan pecandu narkotika. Potensi yang mereka miliki tidak diaktualisasikan secara optimal dalam proses yang sedang berjalan. Efek narkotika dalam level individu tersebut akan berubah menjadi efek dalam level masyarakat termasuk sistemnya karena para pengguna dan pecandu narkotika tersebut merupakan bagian dari masyarakat. Efek itulah yang kemudian menjadi masalah sosial dalam masyarakat. Bahkan dalam kondisi yang lebih parah, penyandang masalah tersebut bukan hanya tidak optimal sumbangannya terhadap proses yang sedang berlangsung (on-going process), tetapi dapat menjadi beban dan bersifat counter productive .
Oleh karena itu, perlu penanganan dan penanggulangan masalah narkotika, sistem yang berjalan serta mengakar di dalamnya, juga masalah-masalah sosial yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkotika secara serius dan kontinyu, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Karena para pengguna, penyalahguna, pengedar maupun pecandu narkotika pada dasarnya ada di tengah masyarakat.
Jumat, 02 Desember 2011
Landasan Sosial Budaya terhadap Pendidikan
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk hidup yang diberikan berbagai potensi oleh Tuhan, setidaknya manusia diberikan panca indera dalam hidupnya. Namun tentu saja potensi yang dimilikinya harus digunakan semaksimal mungkin sebagai bekal dalam menjalani hidupnya. Untuk memaksimalkan semua potensi yang dimiliki oleh kita sebagai manusia, tentunya harus ada sesuatu yang mengarahkan dan membimbingnya, supaya berjalan dan terarah sesuai dengan apa yang diharapkan. Mengingat begitu besar dan berharganya potensi yang dimiliki manusia, maka manusia harus dibekali dengan pendidikan yang cukup sejak dini. Dilain pihak manusia juga memiliki kemampuan dan diberikan akal pikiran yang berbeda dengan makhluk yang lain. Sedangkan pendidikan itu adalah usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan manusia.
Secara sosiologi pendidikan adalah sebuah warisan budaya dari generasi kegenerasi, agar kehidupan masyarakat berkelanjutan, dan identitas masyarakat itu tetap terpelihara. Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan hampir setiap kegiatan manusia tidak terlepas dari unsursosialbudaya.
Memasuki abad ke-21 dan menyongsong milenium ketiga tentu akan terjadi banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat sebagai akibat dari era globalisasi. Dan pada kenyataannya masyarakat mengalami perubahan sosial yang begitu cepat, maju dan memperlihatkan gejala desintegratif yang meliputi berbagai sendi kehidupan dan menjadi masalah, salah satunya dirasakan oleh dunia pendidikan. Tidak hanya perubahan sosial, budaya pun berpengaruh besar dalam dunia pendidikan akibat dari pergeseran paradigma pendidikan yaitu mengubah cara hidup, berkomunikasi, berpikir, dan cara bagaimana mencapai kesejahteraan. Dengan mengetahui begitu pesatnya arus perkembangan dunia diharapkan dunia pendidikan dapat merespon hal-hal tersebut secara baik dan bijak.
Memasuki abad ke-21 dan menyongsong milenium ketiga tentu akan terjadi banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat sebagai akibat dari era globalisasi. Dan pada kenyataannya masyarakat mengalami perubahan sosial yang begitu cepat, maju dan memperlihatkan gejala desintegratif yang meliputi berbagai sendi kehidupan dan menjadi masalah, salah satunya dirasakan oleh dunia pendidikan. Tidak hanya perubahan sosial, budaya pun berpengaruh besar dalam dunia pendidikan akibat dari pergeseran paradigma pendidikan yaitu mengubah cara hidup, berkomunikasi, berpikir, dan cara bagaimana mencapai kesejahteraan. Dengan mengetahui begitu pesatnya arus perkembangan dunia diharapkan dunia pendidikan dapat merespon hal-hal tersebut secara baik dan bijak.