Analisis dari sudut pandang sosiologi di dalam film ini bagaimana seorang guru membuat suatu perubahan di dalam seorang individu yang pada awalnya tidak sesuai dengan nilai – nilai dan norma yang di harapkan di dalam lingkungannya. Di dalam film ini bagaimana lingkungan mempengaruhi seorang individu dan bagaimana individu mempengaruhi lingkungannya, yang dimana para murid melakukan suatu perbuatan penyimpangan di dorong oleh factor lingkungan yang memaksa dan mengajarakankan untuk seperti itu. Hubungan antara individu dengan lingkungan tidak hanya berlangsung searah. Tidak hanya lingkungan saja yang memiliki pengaruh terhadap individu, tetapi antara individu dengan lingkungan terdapat hubungan yang saling timbal balik. Jadi lingkungan dapat berpengaruh pada individu dan individu juga dapat berpengaruh pada lingkungannya.
Mereka hidup dalam dunia yang keras dan berbahaya, sehingga mereka terpengaruh oleh lingkungannya tersebut sehingga melakukan perbuatan yang menyimpang. Seorang guru bisa mempengaruhi para siswanya yang pada awalnya memiliki suatu prilaku yang menyimpang dengan nilai – nilai yang ada di sekolah tersebut. Para siswa mengalami proses yang namanya belajar, dimana setiap individu pada perkembangannya mengalami yang namanya proses belajar, baik secara forma maupun secara non – formal. Setiap siswa di berikan materi yang mengarahkan mereka kearah yang lebih baik yang sesuai dengan nilai – nilai yang di harapkan, namun semua itu tidaklah mudah, karena setiap individu memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda.
Jika di lihat dari dunia konflik dimana didalam film ini begitu banyak terjadi konflik, baik kelompok maupun individu (dalam dirinya sendiri). Setiap kelompok selalu membanggakan kelompoknya dan tidak mau kalah dari kelompok lain, sehingga mereka melakukan perlawanan yang menurut mereka itu adalah perbuatan benar, karena mereka lakukan untuk mempertahankan kelompoknya. Namun bila di lihat dari semua tindakan yang mereka lakukan itu tidak sesuai dengan nilai – nilai yang mereka dapatkan di sekolah, ini lah yang menyebabkan terjadinya konflik di dalam diri individu tersebut. Selain itu sifat – sifat seperti prasangka yang mereka lakukan terhadap kelompok lain juga menimbulkan konflik, karena mereka saling serang dan menganggap siapa yang kuat itulah yang berkuasa. Factor – factor terjadinya konflik di dalam film ini ialah dengan adanya perbedaan kebudayaan yang melantar belakangi mereka yaitu antara kulit putih dengan kulit hitam. Bentuk – bentuk konfliknya ialah konflik antar individu , social dan antar kelas.
Permasalahan selanjutnya yang terjadi pada siswa tersebut ialah dimana mereka sebagian besar memiliki permasalahan didalam keluarganya seperti adanya penindasan dari sang ayah terhadap ibunya , mereka diusir dari rumah akibat kesalahan yg mereka lakukan dan kurangnya rasa perhatian dari orang tua terhadap anaknya baik itu dari kasih sayang dst, dilain sisi sebenarnya mereka ingin memberontak atas ketidak terimaan mereka dari kondisi keluarga yang seperti itu,namun hal ini hanya mereka pendam hingga mereka beranjak usia remaja, disinilah mereka mulai mrnimbulkan perasaan kekesalan mereka atas kondisi keluarganya dulu yang mana dari hal itu mereka memiliki sikap agresif terhadap kelompok lain yang berdampak pada lahirnya konflik secara singkat. Pada dasarnya keluarga merupakan agen sosialisasi yang paling dini yang diterima oleh sang anak. Keluraga merupakan wadah unutk setiap anggota masyarakat dan keluarga merupakan sarana pendidikan yang pertama.
Selain dari factor keluarga, proses pendidikan yang berlangsung didalam sekolah juga memiliki pengaruh dalam mendukung proses pembentukan kepribadian sang anak, hal ini dapat melalui kultur budaya yang baik. Pencapaian sekolah yang bermutu perlu dirumuskan dan disepakati bersama oleh sekolah, warga sekolah, dan para pendukungnya. Dengan pendekatan seperti itulah , dukungan nyata terhadap proses pendakian keperingkat – peringkat mutu sekolah secara bertahap akan dikerjakan, dan aneka sumber yang diperlukan dapat digerakan dan dimanfaatkan. Kepala sekolah dan para guru haruslah menjadi pemandu proses menuju sekolah yang bermutu memerlukan jangka waktu panjang dengan tahapan tahapan yang jelas.
Melihat kondisi latar belakang siswa yang berbeda beda tersebut guru harus mampu memikirkan tentang bagaimana penerapan kultur sekolah yang baik yang dapat melalui penanaman nilai dan norma secara bertahap dan teroganisir dengan baik tanpa ada unsur pemaksaan dengan memperhatikan perbedaan karakter masing masing siswa agar dapat menciptakan situasi kondisi yang terintergral antara satu sama lain, selain itu penerapan metode pembelajaran yang menarik siswa yang salah satu tujuanya untuk mengadakan proses penyatuan secara pelan pelan, hal ini dapat dilakukan seperti game, kuis yang berkaitan dengan multikuturalisme, ras dan budaya disetiap masing – masing dunia dengan tujuan agar setiap siswa memiliki rasa cinta dan kebersamaan antara satu sama lain.
Strange "water hack" burns 2 lbs overnight
BalasHapusMore than 160k women and men are hacking their diet with a easy and SECRET "liquids hack" to lose 1-2lbs each night in their sleep.
It is very easy and it works on everybody.
You can do it yourself by following these easy steps:
1) Get a glass and fill it half full
2) Now do this weight losing hack
and you'll be 1-2lbs thinner the next day!